Wednesday, September 19, 2007

Pompa keringat di ajang futsal

Anda pencinta sepakbola? Jika iya, maka sudah pasti Anda juga akan menjadi pencinta olahraga yang satu ini. Futsal (berasal dari kata Spanyol yang berarti football dan sala) tak jauh berbeda dengan sepakbola. Hanya saja permainanya digelar didalam ruangan dengan ukuran lapangan sekitar 25x15 m.

Olahraga yang pertama kali diciptakan di Montevideo, Uruguay pada tahun 1930, oleh Juan Carlos Ceriani ini, hanya dimainkan sekitar lima orang masing-masing regu. Karena jumlah pemain dan ukuran lapangan yang lebih kecil, maka biasanya tingkat kesulitan bermain futsal lebih sedikit dibandingkan dengan sepakbola lapangan. Namun, pemainnya pun harus ekstra waspada, karena peluang lawan untuk menggolkan bola tentu saja lebih besar.
Lebih menantang
Meskipun dilakukan dalam ruangan, namun hal tersebut tidak mengurangi kenikmatan dari permainan itu sendiri. Setidaknya itulah gambaran dari para pencinta olahraga yang satu ini.
Sebut saja anggota DPR RI sekaligus selebritis Adjie Massaid. Kalau banyak orang yang baru melakoni futsal saat ini, sementara Adjie sejak kecil telah menggelutinya. “Bagi saya futsal adalah awal dari permainan sepak bola. Karena disana kita bisa belajar bagaimana teknik bermain bola yang benar, dan juga mengenai teamwork yang baik,” ujar duda beranak dua ini.
Bahkan, bukan hanya sekedar mencintai sepakbola dalam lapangan ini saja, namun Adjie juga sengaja mendirikan Adjie Massaid Futsal Clinic (AMFC) bersama dengan beberapa rekannya yang juga mencintai olahraga yang satu ini. “Saya mendirikan komunitas ini jauh sebelum futsal mulai digandrungi, karena menurut saya olahraga ini adalah olahraga yang bakal tren juga ditanah air, apalagi kejuaraan dunianyapun sudah dilaksanakan. Jadi wajar jika negara kita juga bisa mengenal dan menyukai olahraga yang satu ini,” tambah Adjie yang mengatakan mulai membuat komunitas AMFC pada 2002 lalu.
Menurutnya, keasyikan bermain futsal sama dengan keasyikannya saat menggocek bola dilapangan hijau. Bahkan baginya, futsal memiliki keunikan sendiri dibandingkan sepakbola lapangan. Karena lapangannya kecil, maka diapun harus punya strategi jitu agar bisa menembus gawang lawan yang dijaga ketat dan sulit ditembus karena sempitnya pertahanan. “Pola permainan futsal lebih cepat dibandingkan dengan sepakbola lapangan,” tandas Adjie.
Meski tak lagi bisa menjalani hobi bermain futsal ataupun sepakbola lapangan sejak mengalami cedera putus tendon 2004 lalu, namun bukan berarti kecintaanya pada olahraga ini berkurang. Pendirian AMFC adalah salah satu buktinya.
Komunitas ini, memberikan teknik dan informasi mengenai permainan futsal dari, peraturan permainan, hingga pelatihan pada wasit lapangan. “Karena waktu itu komunitas futsal masih kurang, karena itu saya ingin memberikan informasi dan pengetahuan yang benar mengenai olahraga ini,” ujar Adjie yang mengaku memang mengeluarkan bujet khusus untuk mendirikan komunitasnya tersebut.
Kedepan, ia berharap masyarakat terutama pencinta futsal tidak ketinggalan dalam informasi dan juga kemajuan futsal yang sudah tren sejak lama di luar negeri ini. Selain demi kemajuan, Adjie pun mengatakan dengan ajang olahraga masyarakat bisa menjalin persahabatan sekaligus menunjukkan eksistensi pada dunia luar. “Kalau ternyata sepakbola lapangan nasional tidak mampu menembus internasional, maka saya berharap lewat futsal ini kita bisa go internasional. Apalagi selama ini kan Indonesia selalu unggul di olahraga indoor seperti badminton misalnya,” tandasnya lagi.
Senada dengan Adjie, Sales Training Manager Bayer Healthcare Pharmaceutical Hendra Kurniawan, juga termasuk pencinta olahraga futsal. Sejak jaman SMP, Hendra memang gemar bermain bola, bahkan Hendra kecil sempat menjadi salah satu tim Suratin Karawang, tempat asalnya dibesarkan.
Faktor usia yang terus bertambah membuat staminanya makin menurun dan sulit untuk menjalani hobinya itu. Namun, Hendra tidak lantas kehilangan cara untuk melampiaskan hobinya yang satu ini. Tak lagi kuat bermain dilapangan hijau, kini giliran dunia futsal yang dilakoninya sejak tahun 2004 lalu.
Dengan futsal, ia mengaku bisa tetap bermain bola tanpa harus mengeluarkan energi terlalu besar. “Karena lapangannya kecil, jadi kita bisa bermain tanpa harus mengeluarkan banyak energi, cocok buat saya yang saat ini sudah mulai buncit dan nafas mulai pendek,” ujar bapak dari tiga orang putri ini sambil tertawa.
Meskipun tak secara rutin main futsal, namun Hendra mengaku setidaknya saat ini sebulan dua kali, ia dan rekan sekantornya menyempatkan diri berfutsal ria di pusat permainan futsal Planet Futsal di kawasan Kuningan.
“Biasanya saya main selama dua jam,” ujar pria yang mengaku tidak terlalu faham dengan peraturan futsal itu.
Usai jam kerja adalah waktu yang selalu mereka gunakan untuk beradu kemampuan di ajang futsal. “Kalau weekend jatah kumpul sama keluarga,” ujar pria yang hobi koleksi baju bola ini.
Meskipun sangat menyukai futsal, namun Hendra mengaku sampai sekarang belum tergabung dalam klub pencinta futsal manapun. “Karena untuk komitmen saya dan teman-teman tidak bisa karena adanya kendala waktu, termasuk juga sulitnya mewujudkan keinginan saya untuk membuat komunitas pencinta futsal di perusahaan,” ujar pria yang selalu menjadi pemain andalan ditimnya itu.
Untuk membiayai hobinya itu, Hendra mengaku tidak pernah mematok bujet khusus. Paling-paling ia hanya mengeluarkan biaya untuk kostum dan sepatu yang menjadi dana terbesar itu. “Kalau biaya untuk sewa tempat, kita bayar perkelompok jadi tidak terlalu mahal,” tandas pencinta klub Inggris Manchester United itu.
Bagi Hendra menjalani hobinya ini ibarat istilah sekali mendayung dua tiga pulau terlampui. “Karena selain sehat, saya juga bisa merasa fun menjalaninya,” tutup Hendra.
Menjawab kebutuhan para futsal mania inipun, kini arena permainan futsal di Jakarta pun sudah mulai menjamur. Seperti misalnya pusat futsal dikawasan Casablanca, De Futsal. Arena futsal yang baru dibangun sejak agustus 2006 lalu ini, memiliki dua lapangan futsal dengan luas masing-masing 14,5x26 m. Arena futsal yang buka mulai dari pukul 08.00 pagi hingga 0100 dini hari setiap harinya ini, kini sudah memiliki puluhan member yang terdiri dari mahasiswa dan juga pekerja kantoran yang berada disekitar Casablanca. Menurut Mini salah satu staf De Futsal, tempat mereka diramaikan member dan pengunjung mulai pukul 17.00 hingga 00.00 dinihari. Biaya untuk bermain di arena futsal ini mulai dari Rp.200.000/jam hingga Rp.325.000/jam.
Lapangan futsal di De Futsal ini dibuat dengan konsep mirip dengan sepakbola lapangan. Hanya saja, rumput yang digunakan adalah rumput sintetis dan juga tambahan berupa batu laut hitam. Arena futsal lainnya adalah Cosmo futsal yang berada di daerah Kelapa Gading. Arena futsal yang tergolong mewah ini bahkan juga menghadirkan pelatih khusus dari Inggris Gerrard White yang merupakan putra dari pelatih Timnas PSSI Peter White.
Sport entertainment center, inipun dilengkapi dengan 4 lapangan futsal indoor lengkap dengan standar internasional [FIFA]. Dengan bahan rumput sintetis yang khusus didatangkan dari Belgia. Fasilitas lainnya, tempat ini juga menyediakan loker room, shower rooom, dan cafe & resto. Beberapa kompetisi reguler telah digelar ditempat ini, termasuk juga kompetisi futsal antara expatriat, dan antar eksekutif.