Monday, August 20, 2007

sepenggal catatan darimu

Sepenggal catatan yang tersisa darimu yang masih tersimpan saat ini. Kalimatnya sederhana namun membekukan hati.
Tak pernah bisa kubuka jurnal itu tanpa derai airmata.
Aku mengenal kamu lebih dalam disana. banyak hal yang ingin kukenali, namun kamu lebih dulu memutuskan untuk pergi selamanya, dengan jalanmu, dengan keputusanmu.
Keputusan yang sempat membuatku tak bisa memaafkanmu, karena kamu egois, dan bodoh telah melakukannya. Sepenggal catatan ini meyakinkanku bahwa kamu memang dirimu.

cuma ingin

kenapa sih kamu nggak pernah mengerti
nggak pernah cemburu, nggak pernah peduli, dan nggak mau percaya
padahal aku cuma ingin bisa melihat kamu tidur setiap malam,
melihat kamu bangun setiap pagi dengan geliat gelimu
melihat kamu duduk serius nonton serial dawson creek kesayanganmu setiap minggu
melihat kamu diam cemberut setiap kali marah
mendengar kemarahanmu setiap saat
melihat kamu tertawa setiap digoda
melihat kamu menimang lima anak-anak kita yang lahir dari rahimmu
melihat kamu beruban
melihat kamu berkeriput saat kuelus pipimu
melihat kita jadi tua bersama
cuma ingin itu, nggak lebih

Desember 2001

Sunday, August 19, 2007

I miss u so

malam ini aku rindu,
pada tubuh tinggi berisi yang selalu hangat kupeluk
pada wajah oval sempurna yang selalu kusentuh
pada sinar sendu mata yang selalu menatapku
pada sosok humoris yang selalu menceriakanku
pada lengkingan tawa yang selalu akrab menyapa
pada tiupan lembut dibelakang telingaku
pada mimik cemberut yang selalu merayuku
pada semua hal yang dulu tak kupahami, tak kupedulikan, dan tak kuungkapkan
aku rindu pada semuanya
pada semua yang pernah kita lewati, bahkan yang tak pernah kita lewati
rindu yang membuat aku tertawa, dan menangis tanpa akhir

Takkan pernah habis air mataku
Bila ku ingat tentang dirimu
Mungkin hanya kau yang tahu
Mengapa sampai saat ini ku masih sendiri
Adakah disana kau rindu padaku
Meski kita kini ada di dunia berbeda
Bila masih mungkin waktu berputar
Kan kutunggu dirimu
Biarlah ku simpan sampai nanti aku kan ada di sana
Tenanglah dirimu dalam kedamaian
Ingatlah cintaku
Meski kau tak terlihat lagi
Namun cintamu abadi

Thursday, August 16, 2007

Rabu, 15 Agustus 2007, di delapan malam

Malam itu, pintu kamarku diketuk. tak seperti biasanya, aku mendapat tamu yang tak membuat janji bertemu.
Penasaran sekaligus bimbang kubuka perlahan sambil berharap bukan hal buruk yang datang.
Dan, kulihat ia berdiri tegak dibalik pintu. Wajah yang selama ini kurindukan.
Dia kembali, aku tak percaya. Seluruh darahku berdesir, jantungku berdegup kencang, dan tubuhku membeku.
dia tak banyak berubah, selain terlihat makin matang
tubuhnya masih tegap, namun sedikit menghitam
wajahnya masih menawan, hanya tampak lebih keras,
dia tersenyum, masih seperti dulu dengan bibir penuh yang selalu dia keluhkan,
dengan kaus putih dan jeans belel ciri khasnya,
kemudian dia membuka tangannya, aku masih terpaku
dia memelukku erat aku masih mematung
dia hangat, dia nyata, dia kembali
Dan aku menangis, hingga tersengguk
aku bahagia, sangat bahagia dia kembali
kemudian tangisku tertahan
aku kehabisan nafas, berusaha berteriak, memanggil, aku tersedak, lantas terbangun
aku kian meratap, aku cuma bermimpi, mimpi dia kembali
15 agustus 2007, dia menepati janjinya, janji lima tahun lalu.
lima bulan setelah kepergiannya dia berjanji, dan malam ini dia berusaha menepatinya
walau dalam mimpi, seperti ketika dia beranjak pergi.

dear love, i let you go

Tuesday, August 14, 2007

dewa kecilku


kepala plontos menjadi ciri khasnya
gaya cuek namun sensitif itulah dia
banyak sudah kenanganku tentangnya
sejak dia ada, hidupku berwarna
masih hafal dikepalaku semua yang ada tentangnya
kebiasannya menggosokkan kepala ketika mengantuk
atau memerahnya seluruh wajahnya ketika rasa mulas menyerangnya, "persis si moky" itu kataku dengan senyuman yang tak pernah lepas.
kucermati dan selalu kunikmati mengamatimu setiap hari
kadang kau tergagap, atau berceloteh tak tentu, menarik perhatianku
tak pernah bisa kutolak permintaanmu, bahkan meski itu terlalu sulit diwujudkan
kau selalu tahu kelemahanku, meminta dengan wajah memelas dan tersenyum, dan aku lantas luluh
kau selalu tahu caranya menyenangkanku, cukup mengecup pipi dan mengatakan aku sayang sekali sama kamu, maka tertawalah aku
hariku yang kelabu kau ubah berwarna setiap saat, dengan celotehanmu yang rasanya tak pernah ada habisnya itu
kadang aku bosan juga, dan memohon padamu untuk menghentikannya. namun dengan nakalnya dia akan sengaja terus berceloteh panjang, menyanyi, bersenandung atau apapun juga. rasanya kau hanya diam saat tidur. saat yang selalu kutunggu untuk menyaksikan kedamaian wajahmu, dan membuatku tersenyum tanpa henti. dan membuatku tertarik menganggumu.
saat kau sakit, seisi rumah seolah ikut sakit. karena kau hanya diam dan sesekali menangis serta mengeluhkan sakitmu, membuat kami tak berdaya
tak bisa kubayangkan hidup kita tanpamu
kau pelipur laraku, penyemangatku, pelita hidupku.
kau dewa kecilku :D



Wednesday, August 01, 2007

NN

aku bukan hanya duri dalam dagingmu
tapi aku benci dalam cintamu
aku marah dalam tenangmu
aku duka dalam sukamu
aku tangis dalam tawamu
aku laknat dalam pahalamu
aku neraka dalam surgamu
aku hitam dalam putihmu
aku gelap dalam terangmu
aku munafik dalam setiamu
jika cinta adalah cinta
dan jika cinta adalah dusta
namun cinta hanyalah mimpi


Yang,.....
mungkin itu namaku
dalam pekikan ceritamu
menelusup diantara goa permainan
berdinding gelak yang kau tawarkan
dengan gerbang gema ketiadaan
Yang,....
jika aku adalah kelelawar
kubutakan kau dengan nyalang mataku
kuincar kau dengan hidung
kujerat kau dengan kuku tajamku
kusesatkan kau dengan kepak kokohku
namun aku hanyalah Yang,.........
tergoyah lunglai dalam bisikmu
tergopoh runtuh dalam pekikmu
terjejak mati dalam langkahmu


panggil aku pelacur
diantara perempuan jalang yang terpajang
dengan rok mini dan gincu menyala
berbaris dingin menanti datangmu
datanglah kau raga yang rindu akan hangat tanpa rasa
aku siap menghisap hingga musnah madumu
aku siap merengkuh hingga puas birahimu
aku siap menengadah menghampiri nafsumu
kau tak perlu merayuku
kau tak perlu menatapku
kau tak perlu membelaiku
kau tak perlu mengecupku
kau tak perlu mencintaku
karena aku pelacurmu