Tuesday, December 25, 2007

Biarlah

sepi,
sendiri,
inikah rasanya?
bukankah ini yang kuinginkan?
tapi kenapa rasanya kosong?
mengapa rasanya sunyi?
mengapa aku disini?
apa kau bahagia?
jika iya,
biarlah aku sepi
biarlah aku sendiri
biarlah aku kosong
biarlah aku sunyi
biarlah aku disini

Sunday, December 23, 2007

Ma,

Entah kata apalagi yang bisa kuungkapkan untukmu. Tak pernah ada kata yang cukup untuk membalas semua cintamu padaku. Tak pernah ada sikap yang cukup untuk membalas jasamu padaku. Pagi ini kutelepon kau untuk mengucapkan Selamat hari Ibu, hari yang ternyata tak kau ingat. Yah itulah dirimu, tak pernah peduli diri sendiri selain keluargamu. Rasanya aku ingin menangis memelukmu mengingat semua apa yang telah kau lakukan padaku selama ini. Rasanya ingin setiap menit kukatakan aku sayang padamu. Dan hari ini kukatakan sepenuh hatiku, "Aku sayang Kamu". Kau terdiam lantas suaramu berubah serak, aku tahu kau menahan tangis juga. Lantas kau berkata "makasih, you're the best thing in my life". Aku tersentak mendengar jawabanmu yang tak pernah kuduga dan sudah tak mampu lagi menahan air mataku itu. Seketika aku merasa haru, sedih, bahagia, dan semua rasa menjadi satu. Inilah kebahagiaan terbesarku dalam hidup, kebahagiaan yang tak ingin kugantikan dengan apapun dalam hidup ini, kebahagiaan yang takkan pernah kulupakan seumur hidupku. "I love u so much mom. Happy mother day"

Monday, December 17, 2007

Galau

Mungkin otak dan pikiranku sudah tak normal, mampu berada dalam kondisi seperti ini.
Kemunafikan seolah menjadi nama tengahku, menempel lekat bagai kulit pada tulangnya.
Otakku berkata tidak tapi hati dan pikiranku berkata iya.
Aku tak ingin disini, menyaksikan kebahagiaan kalian dengan sisa keberanian yang ada.
Aku lebih tak ingin disana, menikmati kesenangan dengan topeng kemunafikan didalamnya.
Mengapa aku seperti ini? Seperti bukan aku yang kukenal selama ini.
Aku ibarat manusia dua kepribadian, dengan satu sisi penuh kebaikan, dan sisi lain penuh kenistaan dengan topeng laknat yang kukenakan.
Mengapa aku seperti ini? menjadi sosok yang kubenci.
Apakah kau yang membuatku begini? tidaklah
Akulah yang membuat aku begini, sengaja menantang badai dihadapku
Akulah penyebab munafik, yang terus terombang ambing menanti kehancuran

Friday, December 14, 2007

04.30 pagi hari, 13 Desember 2007

terbangunku dari tidur lelapku, termegap dari isakan tangis dalam mimpiku. mimpi buruk yang takkan pernah kuharapkan terjadi. Kusaksikan kau ditengah dua buah hati pujaanmu, berusaha tetap tersenyum ditengah sulitnya hidup dalam sebuah rumah yang akhh entah seperti apa harus kugambarkan. Kau memeluk mereka erat melindungi dari terpaan angin kencang disekitarmu. Aku diam memandang, kuhampiri dan kupeluk sambil terisak, dan kaupun terisak. Kita seolah tahu satu sama lain apa yang dirasakan, dan
aku tak berdaya. Aku terisak dalam mimpi yang kemudian menyadarkanku dari tidurku. Aku tak bergeming, dengan uraian air mata masih mengalir.
Apa arti semua ini? apakah kau tengah galau dan resah saat ini? lantas mengapa kau berada dalam mimpiku? airmataku kian deras mengalir, mengingat apa yang terjadi selama ini, dan mengingat dosaku padamu.
Kubasuh tubuhku dengan air wudhu, ritual yang terkadang teralpakan. Ku bersujud padaMu ya Tuhan. Dari sekian banyak keluh dan doaku selama ini, kumohon lepaskan beban pikirannya. Biarkan mereka bahagia selamanya. Selamatkan mereka. Ditengah keluhku yang tak lepas padaMu ya Tuhan, kubisikkan kata untuknya. Dari dasar hati dan jiwaku yang tak suci, maafkan aku, atas dosa dan khilafku padamu.
Aku bersalah.....
Ampuni aku dari dosa dan khilaf yang tak termaafkan ini.

Wednesday, December 12, 2007

sedikit curhat soal kerjaan


Awal kerja di koran baru, ngalamin dua kali diusir karena dianggap bodrek dan belum punya ID (maklum masih dalam proses simulasi). waktu itu masih ngerasa takut bahkan temen yang bareng waktu itu, sempet nangis hiks sedih.
Setelah satu tahun lebih ngekor artis dan 5 bulanan ngendon di PSSI, tutuplah kantor karena alesan manajemen yang gak jelas kenapa sampai sekarang. But honestly, my great experience is here. Karena, selain dapat pengalaman berharga disana, banyak juga temen terbaik yang sampe sekarang jadi kayak sodara.
Sekitar dua bulan numpang sama orang tua lagi, terus mulai lagi beraktifitas di koran olahraga, gile bener gak pernah kebayang bisa terjebak dalam kerjaan yang sama sekali gak disukai, tapi demi sesuap nasi dan segenggam berlian katanya, dijalanin juga. Tapi waktu itu, sempet selingkuh di perusahaan lain yang contentnya sama sekali bertentangan satu sama lain.

Selama kurang lebih 6 bulanan akhirnya kerja keras bolak balik sudirman- slipi dari pagi sampe sore, demi tambahan dan juga ngilangin stres terus-terusan melototin urusan sepakbola yang kadang bikin kepala mau pecah heheheh.
Meski harus bolak balik dua kantor, dan pulang kerumah yang alangkah jauhnya J tapi masih ada kenikmatan kerja didalamnya koq. (membela diri heheheh).
Lantas, karena beberapa masalah yang menyangkut harga diri dan ketidak kondusifan perusahaan, mutusin hengkang dari dunia persepakbolaan, dan rasanya luar biasa lega. Aneh kenapa gak dari kemarin-kemarin aja yah mutusin keluar, itu pertanyaan sesampai dirumah.
Selepas gantung sepatu di media olahraga J, aku putusin masih tetep bertahan di media dua mingguan yang contentnya ekonomi yang ringan-ringan itu, karena memang gak ada kerjaan lain hahahaha. Disini kerjaannya ngomong soal perencanaan keuangan, maem2 dll, yah cukup nikmatlah. Dari awal berjuang sebagai kontributor, diangkat juga kekekekek, padahal itu sesuatu yang wajar kali ya.
Tapi karena masalah manajemen lagi, media itu ditutup L (sedih ngerasain dua kali berada dalam perusahaan yang tutup, yang mempengaruhi psikis juga loh ternyata). Tapi selalu ada hikmah dibalik derita. Kita-kita yang diperusahaan ini ditarik ke holding company yang memang cukup lumayan besar, jadi bingung mau sedih atau senang. Yang pasti kedua rasa itu ada campur baur.
Tahun pertama kerjaan gak terlalu jauh, yah masih seputar perencana keuangan dan lifestyle, dan terbit rutin mingguan. Jadi agak-agak santai dikitlah hehehhe.
Tiba-tiba, harus pindah ke harian dengan sektor asuransi, wah belajar lagi nih. Awal-awal nervous, terus mulai kenal temen, dan belajar cari isu. Weleh-weleh cukup pusing juga hheheheheh. Tapi tetep dinikmati, karena namanya juga tuntutan kerjaan, semua pasti ada resikonya donk.
Dua bulan setengah, kembali mengalami culture shock harus pindah ke sektor bursa yang selama ini selalu dihindari waks, nasib nasib. Heheheh tapi tetep dinikmati juga (sedikit agak mengurut dada heheheh)
Anyway, meski belum sebanyak pengalaman dari lainnya, setidaknya udah ngalamin susahnya cari berita diberbagai sektor, dari mulai ngejar artis-artis, nonton bola diperebutin, minta saran perencana keuangan ngatur uang, cari hobi unik eksekutif, ngulik kesehatan, investasi, pembiayaan, akrab sama agen asuransi (yang selama ini antipati banget), dan kenalan sama para bos yang kali aja bisa membuka peluang usaha kedepan, heheheheh. Lumayanlah (lagi-lagi sedikit menghibur hati). Prinsipnya, dengan banyak pindah, maka makin banyak pengalaman, ilmu (mudah-mudahan) dan pastinya banyak temen yang bisa menghibur dikala hati resah (halah apa coba udah kaya lagu Meriam Bellina jaman jadul aja). Tapi ini kenyataannya, banyak pindah jadi banyak temen lho hehehehhehe. Cuma agak kasian aja sama temen-temen yang ditinggalkan karena rata-rata semua bilang yah sedih deh ditinggalin pasti nanti kangen banget hahahahha.
Yah apapun yang akan dihadapi didepan, aku cuma berusaha menghadapinya dengan usaha, belajar dan belajar, dan tentunya doa mama papa yang pasti selalu ada disekitarku. Thanks for ur support mom :)

Sunday, December 09, 2007

cerita basi


tengah malam itu seorang kawan meneleponku, dan mengucapkan selamat ulang tahun untuk perempuan yang pernah bersamanya dulu. Aneh memang, tapi itulah adanya. Karena dia tak lagi bisa berhubungan dengan wanita itu, maka dia memutuskan untuk mencurahkan perasaannya padaku. setidaknya itulah yang kutangkap malam itu.
Mereka sempat dekat meski temanku ini sudah punya istri dan empat orang anak. Dengan gaya khasnya yang penuh gombal dia bercerita tentang kenangan mereka berdua. Aku hanya tersenyum geli merasa aneh dan juga sedikit jijik mendengar kelakuannya.
Apalagi mengingat usianya yang sudah tak cocok lagi bicara tetek bengek cinta yang kedengarannya hanya cocok ada dalam cerita cinta monyet saja :).
Tapi aku membiarkan dia bercerita sekaligus menemaniku yang memang tak bisa tidur cepat malam itu.

Diantara cerita berbunga dan gumaman lagu kenangan mereka, dia berkata "wanita itu adalah soulmate ku, aku cinta dan sayang dia". Aku tertawa lebar dan cuma menjawab "sudahlah lupakan semuanya. Saat itu kalian sedang tidak sadar lagipula tak ada istilah sayang dalam perselingkuhan itu. Yang ada kamu hanya merasakan hawa nafsu, itu saja"
Tapi entah kenapa dia terus menyanggah dan aku terus meyakinkannya. Akhirnya kami sama-sama merasa benar hingga memutuskan mengalihkan pembicaraan untuk hal-hal lain, termasuk mendengarkan ocehannya tentang omong kosong istilah cinta dalam kisah lama perselingkuhannya itu.
Seorang teman lain juga pernah bercerita, sudah tiga kali dia terjebak dalam hubungan dengan pria beristri. "Hah? tiga pria beristri yang berbeda?" cuma itu tanggapanku waktu itu. Dia juga mengaku harus rela mengeluarkan kocek sebesar Rp1 juta perbulan untuk tetap berhubungan dengan pria gelapnya itu. Belum lagi cerita lainnya yang menyebutkan bahwa dia hampir seperti perempuan hilang ingatan yang rela berbuat apapun dan akan menangis histeris jika pria itu akan meninggalkannya, atau hanya karena batal menemuinya. hmmmm..................
Satu teman lain lebih rasional. Sempat terjebak masalah yang sama, namun akhirnya berupaya keras meninggalkannya. Meski sering muncul kata-kata kangen setiap kali membicarakan pasangannya itu, namun dia kuanggap lebih rasional dan pintar dibandingkan dua temanku yang lain. "Kamu harus bisa bertahan dan terus berpikir rasional sampai kapanpun" itu saranku padanya. Dan kuharap dia masih bisa bertahan sampai saat ini meski kami sudah jarang berhubungan karena kesibukan masing-masing.
Dengan pengalaman jadi teman curhat ini, membuatku berpikir apa sih dibalik perselingkuhan itu? Situasinya sama seperti pasangan lainnya. satu pria dan satu wanita berhubungan, tapi disaat yang SALAH.
Lantas apa yang membuat mereka berselingkuh? berdasarkan cerita beberapa teman, pria lebih sering berselingkuh karena mereka membutuhkan sensasi yang mungkin mulai pudar dalam perkawinan. "Jika dengan pasangan sendiri sudah tidak ada tantangan lagi, karena bisa didapat kapanpun, dan adrenalin tidak terpacu sepenuhnya," itu penjelasan seorang teman. hmmm mungkinkah? tak tahulah.
Istilah rumput tetangga lebih indah dari rumput sendiri pernah disampaikan sebagai alasan lain temanku. lantas, Jika kamu melihat rumput diluar lebih indah dari dirumah, kenapa tak kau tanam rumput yang lebih indah dirumah tanpa perlu memetik yang lain? itu pertanyaanku dulu.
Banyak alasan yang kudengar, hingga alasan selingkuh karena rasa sayang dengan pasangan yang rasanya tak akan kupercaya sampai kapanpun. Cinta memang tidak bisa diduga, namun kalau tujuannya bisa merusak, bukankah itu bukan lagi cinta?
Satu-satunya alasan perselingkuhan hanyalah sekedar just for fun and just for sex, istilah dan pemahaman yang kudapat dari sahabatku adalah yang kupercayai sampai saat ini. Lantas jika itu merusak mengapa masih banyak mereka yang terjebak? apakah perselingkuhan itu? akh lagi-lagi pertanyaan itu
tapi, film terbaru mantan James Bond 007 Pierce Brosnan "Butterfly on a Wheel" cukup membukakan mataku tentang apa arti perselingkuhan. Di film ini digambarkan apa itu arti merusak akibat dari perselingkuhan. Lantas apakah kau siap merusak diri demi kenikmatan sesaat? lets see this movie and learn from it.

Sunday, December 02, 2007

Ditengah malam taman menteng :)


Ditengah malam taman menteng, yang gak jelas tujuan mau ngapain. Sekedar cerita hows life lately between us. Duduk di salah satu kursi besi dideket tong sampah dan tatapan para pria setengah baya yang kayanya menunggu waktu pulang, udah gak ada ngaruhnya lagi, yang penting bisa cepet duduk karena udah capek banget setelah nyari tempat makan yang kosong tadi.
Gak ada yang berubah diantara kita. Ceritanya masih seperti dulu, masih banyak kebodohan dan kebingungan tentang segala hal heheheh. at least kita bisa saling dukung satu sama lain dan ngeluarin semua uneg2 sampe jam 03.00 dinihari. woii pulang non, gw capek, ngantuk, nyamuk juga udah gak bisa dimaafin lagi aksinya dari tadi hu hu hu