Friday, December 14, 2007

04.30 pagi hari, 13 Desember 2007

terbangunku dari tidur lelapku, termegap dari isakan tangis dalam mimpiku. mimpi buruk yang takkan pernah kuharapkan terjadi. Kusaksikan kau ditengah dua buah hati pujaanmu, berusaha tetap tersenyum ditengah sulitnya hidup dalam sebuah rumah yang akhh entah seperti apa harus kugambarkan. Kau memeluk mereka erat melindungi dari terpaan angin kencang disekitarmu. Aku diam memandang, kuhampiri dan kupeluk sambil terisak, dan kaupun terisak. Kita seolah tahu satu sama lain apa yang dirasakan, dan
aku tak berdaya. Aku terisak dalam mimpi yang kemudian menyadarkanku dari tidurku. Aku tak bergeming, dengan uraian air mata masih mengalir.
Apa arti semua ini? apakah kau tengah galau dan resah saat ini? lantas mengapa kau berada dalam mimpiku? airmataku kian deras mengalir, mengingat apa yang terjadi selama ini, dan mengingat dosaku padamu.
Kubasuh tubuhku dengan air wudhu, ritual yang terkadang teralpakan. Ku bersujud padaMu ya Tuhan. Dari sekian banyak keluh dan doaku selama ini, kumohon lepaskan beban pikirannya. Biarkan mereka bahagia selamanya. Selamatkan mereka. Ditengah keluhku yang tak lepas padaMu ya Tuhan, kubisikkan kata untuknya. Dari dasar hati dan jiwaku yang tak suci, maafkan aku, atas dosa dan khilafku padamu.
Aku bersalah.....
Ampuni aku dari dosa dan khilaf yang tak termaafkan ini.