Thursday, August 16, 2007

Rabu, 15 Agustus 2007, di delapan malam

Malam itu, pintu kamarku diketuk. tak seperti biasanya, aku mendapat tamu yang tak membuat janji bertemu.
Penasaran sekaligus bimbang kubuka perlahan sambil berharap bukan hal buruk yang datang.
Dan, kulihat ia berdiri tegak dibalik pintu. Wajah yang selama ini kurindukan.
Dia kembali, aku tak percaya. Seluruh darahku berdesir, jantungku berdegup kencang, dan tubuhku membeku.
dia tak banyak berubah, selain terlihat makin matang
tubuhnya masih tegap, namun sedikit menghitam
wajahnya masih menawan, hanya tampak lebih keras,
dia tersenyum, masih seperti dulu dengan bibir penuh yang selalu dia keluhkan,
dengan kaus putih dan jeans belel ciri khasnya,
kemudian dia membuka tangannya, aku masih terpaku
dia memelukku erat aku masih mematung
dia hangat, dia nyata, dia kembali
Dan aku menangis, hingga tersengguk
aku bahagia, sangat bahagia dia kembali
kemudian tangisku tertahan
aku kehabisan nafas, berusaha berteriak, memanggil, aku tersedak, lantas terbangun
aku kian meratap, aku cuma bermimpi, mimpi dia kembali
15 agustus 2007, dia menepati janjinya, janji lima tahun lalu.
lima bulan setelah kepergiannya dia berjanji, dan malam ini dia berusaha menepatinya
walau dalam mimpi, seperti ketika dia beranjak pergi.

dear love, i let you go