Friday, February 08, 2008

ereksi?

Disfungsi ereksi (DE) adalah penyakit yang sangat ditakuti oleh semua pria, karena dapat mencuri keperkasaan pria.
Kemampuan ereksi pria, memang menjadi penentu terjadinya hubungan seksual Namun ternyata sekedar mampu ereksi saja tak cukup untuk mencapai kepuasan seksual yang sempurna bagi Anda ataupun pasangan Anda.
Sebab berdasarkan hasil Pfizer Global Better Sex Survey (GBBS) terhadap perilaku seksual sekitar 12.558 pria dan wanita di 27 negara, ternyata tingkat kekerasan ereksi merupakan salah satu faktor utama dalam mencapai kepuasan seks yang lebih baik.
Dari survei tersebut ditemukan bahwa lebih dari setengah pasangan yang diwawancarai, merasa tidak puas dengan kehidupan seks mereka, karena tingkat kekerasan ereksi yang kurang memadai.

Setidaknya, hanya 38% pria yang merasa puas dengan tingkat kekerasan ereksi mereka. Sementara 67% lainnya, mengaku selalu mencapai ereksi meskipun 65% diantaranya tidak selalu dapat mempertahankan ereksi saat melakukan hubungan seksual.
Ereksi penentu kepuasan seksual
Menurut Wimpie Pangkahila, ahli dari pusat studi andrologi dan seksologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, kualitas ereksi menjadi penentu dalam kepuasan seksual pasangan.
Menurut dia, bila seseorang tidak bisa berereksi dengan baik, maka kepuasan seksual menjadi tidak optimal meskipun mereka bisa mencapai orgasme.
Umumnya, menurut Wimpie, reaksi penis terhadap rangsangan seksual itu beragam, mulai dari tidak ada reaksi sama sekali, membesar, membesar tidak sempurna (tidak tegang, tak cukup untuk hubungan seksual), ereksi (tegang, cukup untuk hubungan seksual), hingga ereksi dan tegang sempurna. Secara global, kualitas kepuasan seksual dan pengalaman seksual, bisa dicapai jika ereksi semakin keras.
Sayangnya, masih banyak pria-pria yang tidak menyadari bahwa mereka berpotensi mengalami DE karena tidak paham dengan tingkat kekerasan ereksi yang mereka alami.
Namun, mempertahankan kualitas ereksi yang terbaikpun bukan perkara mudah. Pasalnya, hal ini juga tergantung pada tingkat rangsangan seksual dan juga psikoseksual yang dirasakan.
Tingkat kekerasan ereksi juga dipengaruhi oleh usia seseorang, dimana semakin bertambah usianya, maka makin menurun pula derajat kekerasan ereksinya tersebut. Menurut Wimpie, hormon puncak pria terjadi pada usia 30 tahunan, sehingga derajat ideal kekerasan ereksinya pun bisa optimal pada usia tersebut.
“Pada usia remaja, sering juga muncul ereksi spontan yang biasanya mencapai hingga delapan kali pada malam hari ketika tidur. Ereksi ini juga biasanya akan kembali muncul pada pagi hari sebagai sisa dari ereksi spontan malam sebelumnya,” ujar Wimpie.
Tingkat kekerasan ereksi atau munculnya DE juga bisa muncul karena dampak dari terapi obat, operasi besar, radioterapi, dan kolesterol tinggi. Akan tetapi, menurut Wimpie, DE karena diabetes (yang menyebabkan gangguan pembuluh darah ke penis dan vagina) yang termasuk DE yang paling sulit diobati.
Tak sembarang ereksi
Berdasarkan penelitian GBBS didapatkan hasil bahwa tingkat kekerasan ereksi yang berbeda, akan memberikan kepuasan yang berbeda pula. Jadi, bagi Anda pria-pria yang masih mampu ereksi, sejauh mana sebenarnya tingkat kekerasan ereksi Anda saat ini? sudah tercapaikah kepuasan seksual Anda?
Dalam pertemuan tahunan European Association of Urology (EAU) maret lalu, ditemukan instrumen baru untuk mengukur tingkat kekerasan ereksi dalam mengontrol proses penanganan masalah disfungsi ereksi (DE) dalam metode Erection Hardscore Metode (EHS).
Metode yang diperkenalkan oleh DR Irwin Goldstein ini, berfungsi sebagai standar kuantitatif yang mengukur derajat kekerasan ereksi dan sekaligus mengukur efektifitas pengobatan pada pasien yang menderita DE.
Metode yang dikembangkan pfizer ini, kemudian akan digunakan untuk memonitor dan mengobati pasien hingga mereka bisa mencapai potensi ereksi yang sempurna.
EHS dibagi dalam empat grade berbeda yang bisa digunakan para pria untuk menentukan derajat tingkat kekerasan ereksinya. Untuk Anda yang memiliki tingkat derajat kekerasan ereksi grade 1, artinya penis Anda membesar namun tidak keras sehingga tidak bisa melakukan penetrasi. Dalam skala ini, Anda harus waspada karena artinya Anda telah masuk dalam tahap mengalami DE.
Sementara jika Anda berada pada grade 4 yakni dimana penis Anda keras dan tegang seluruhnya layaknya mentimun, maka Anda harus merasa puas dan berbangga hati, karena artinya, Anda memiliki derajat ereksi yang ideal untuk mendapatkan kepuasan seksual yang optimal. Jadi, berada dalam grade yang manakah Anda saat ini?

Tipe Erection Hardscore (EHS) :
1. EHS 1 merupakan ereksi jenis tape yakni dimana penis bisa membesar namun tidak keras, untuk tipe yang satu ini, penetrasi tidak bisa dilakukan.
2. EHS 2 merupakan ereksi jenis pisang, yakni dimana penis bisa membesar dan keras, namun tidak cukup keras untuk melakukan penetrasi.
3. EHS 3 merupakan ereksi jenis sosis, dimana penis cukup keras untuk melakukan penetrasi namun tidak seluruhnya keras
4. EHS 4 merupakan ereksi jenis ketimun, dimana penis keras seluruhnya dan tegang seluruhnya, sehingga proses penetrasi bisa menghasilkan kepuasan seksual yang paling maksimal.