Friday, February 08, 2008

Ada apa dengan lajang?


Dalam cuplikan sebuah iklan yang kini tengah gencar beredar ditelevisi, ada hal yang cukup menarik ketika seorang pria yang berada didalam sebuah pesta pernikahan merasa kebingungan saat seluruh keluarganya terus menanyakan perihal kapan dia menikah.
Sekilas iklan tersebut, terkesan lucu. Namun jika ditelaah lebih lanjut makna dibalik itu semua adalah bagaimana kejadian itu umum terjadi dimasyarakat kita ketika ada orang yang masih sendiri, diusianya yang sudah dianggap layak berkeluarga.

Dinegeri ini, para lajang terutama lajang perempuan diusia yang disebut rentan atau diatas kepala tiga memang masih dianggap sebagai sesuatu hal yang tidak lazim dan bahkan dianggap aib dibeberapa wilayah tertentu.
Pasalnya, sejak jaman nenek moyang kita hingga bahkan kini dibeberapa wilayah terpencil, wanita-wanita muda sudah diharuskan menikah diusia yang tergolong masih sangat dini.
Walhasil, mereka-mereka yang memutuskan menunda pernikahannya karena berbagai hal, umumnya dianggap terlalu pemilih atau yang lebih ekstrim dianggap tidak laku oleh sebagian orang.
Padahal, banyak orang yang memutuskan untuk melajang karena keinginan pribadinya, dan merasa bahagia dengan kondisinya tersebut.
Menurut psikolog Ratih Andjayani Ibrahim, presentase peningkatan lajang di kota metropolitan seperti Jakarta, memang kian meningkat setiap tahunnya. Hal tersebut, dipicu oleh gaya hidup masyarakat dan juga makin berubahnya fokus kehidupan seseorang. “Saat ini makin banyak orang yang lebih memikirkan urusan karirnya terlebih dahulu dibandingkan dengan urusan jodoh ini,” ujar Ratih.
Beberapa alasan yang diajukan mulai dari belum menemukan pasangan yang cocok, merasa mapan dengan hidupnya, hingga sibuk dengan urusan karirnya. Ratih menyebutkan, bahwa hal tersebut sah-sah saja, selama orang tersebut merasa enjoy melakukannya, dan tidak merasa terpaksa menjalaninya.
Lajang sebagai pilihan hidup
Meskipun hidup single, namun bukan berarti seseorang tidak bisa bahagia. Karena pada dasarnya, kebahagiaan adalah sebuah pilihan hidup seseorang.
Menurut Ratih, menjadi seorang single yang bahagia, terutama harus memahami kunci utama dari kebahagiaan yang tergantung pada diri mereka sendiri.
“Kebahagiaan itu tergantung dari cara berfikir, menalar, menelaah, dan mempersepsi segala sesuatu, serta selalu berpikir positif,” ujar Ratih.
Beberapa kunci yang harus dipegang si single ini antaralain memberi makna pada hidup, dengan menentukan tujuan hidupnya. Kunci selanjutnya adalah bersikap realistis, sehingga bisa menerima keadaan apapun yang dihadapinya.
Kunci yang terakhir menurut Ratih adalah memiliki selera humor yang tinggi, bisa membuat Anda melupakan masalah Anda dan merasakan kebahagiaan yang sebenarnya dalam hidup Anda. Dan jangan lupa untuk selalu bersyukur dengan apa yang Anda miliki saat ini.
Lajang sebagai penghindar perceraian
Dengan kondisi tradisi yang masih kuat dengan stigma pernikahan diusia 25 tahunan, banyak orang yang akhirnya merasa takut hidup melajang karena khawatir dengan cibiran orang.
Hingga pada akhirnya banyak orang yang kemudian terpaksa menikah untuk menghindari omongan orang. Bahkan, mereka yang biasanya memiliki standar baku dalam memilih pasangan hidupnya, lantas terpaksa memilih secara sembarang asalkan bisa mendapatkan pasangan demi membungkam omongan orang.
Padahal dengan keputusan ini, maka dia telah membuka masalah baru yakni dihadapkan pada perkawinan beresiko besar menghadapi perceraian. Jadi, pilihan melajang menjadi hal positif ketika bisa menghindarkan Anda dari kemungkinan perceraian karena berada dalam perkawinan yang tidak dilandasi dengan cinta kasih.

Delapan kunci menjadi lajang bahagia
1. Fokus pada hal-hal yang positif pada diri Anda.
2. Menyibukkan diri dengan kegiatan keseharian Anda
3. Lakukan kegiatan yang berkaitan dengan hobi Anda, terutama hobi yang mengembangkan diri Anda menjadi individu yang lebih baik
4. Membaca, untuk mengembangkan wawasan, sekaligus memberikan waktu Anda memanjakan diri
5. Mendengarkan musik favorit untuk membangun mood dan membuat hidup tidak sepi
6. Merawat diri dengan menjaga kebersihan, kesehatan, dan kebugaran tubuh. Makanlah dengan baik, dan manjakan diri Anda dengan merawat diri di salon sesekali.
7. Bergaullah! Hubungi dan kunjungi keluarga dan teman-teman lamamu. Dan jangan takut menjalin hubungan dengan teman-teman baru.
8. Don’t forget to have fun. Dalam sehari beri kesempatan bagi dirimu sendiri untuk rileks dan menjadi gembira. Jangan ragu-ragu sesekali melakukan hal konyol bersama teman-teman. Yang terpenting jangan lupa bergembira dan tertawalah untuk menghibur diri Anda.