Monday, July 09, 2007

Aku tetap bahagia karena mereka

Lebih dari sebulan usai ulang tahunku, ternyata masih ada satu kado istimewa yang aku terima hari ini. Selembar kertas usang kutemukan diantara tumpukan pakaianku dilemari
sekilas langsung kukenali bahwa itu adalah tulisan papa. Karena hanya dia yang mungkin dijaman serba modern ini masih menggoreskan tulisannya dengan menggunakan mesin ketik tuanya.

sebaris kubaca isinya, langsung tak bisa kutahan air mataku. kuputuskan untuk menutup kembali selembar kertas itu, dan membatalkan niatku membacanya. rasa malu menangis dihadapan keluargaku, masih besar kurasakan sampai saat ini. Karena aku tak ingin mereka bersedih atau kepikiran melihat aku sedih nantinya.
yah akhirnya kulipat rapat-rapat kertas yang sudah hampir kusut itu, dan menyimpannya baik-baik didalam tas merahku.
saat didalam bus perjalanan ke tempat kerja, akhirnya kuberanikan diri membuka kembali surat itu. baris demi baris kubaca, hingga tuntas. dan hampir disetiap baris kutak bisa menahan air mataku.
goresan tangan ayah yang selama ini membimbingku, membesarkanku, dan mencintaiku sepenuh hati, mampu meremukkan hatiku dalam sekejap.
kata-katanya seperti biasa, sederhana khas tulisannya selama ini. kekhas-an yang dia turunkan padaku saat ini.
dia mengeluhkan tentang sulitnya membahagiakan kami, dan juga aku anak-anaknya. betapa menyesalnya dia tak bisa membuatku bahagia selama ini. Tapi jujur, aku tak pernah merasakan menderita seperti yang dia perkirakan. aku bahagia, dengan diriku, keluargaku dan kehidupanku selama ini. tidak pernah sedikitpun aku merasa miskin materi ataupun kebahagiaan ditengah keluargaku selama ini.
Jika saja aku dihadapkan dalam sebuah pilihan, ingin seperti apa kehidupanku sebelumnya? maka aku akan memilih kehidupan yang telah aku jalani selama ini. karena apapun yang aku dapatkan selama ini, baik kebahagiaan dan kesedihan semua mampu kunikmati hingga ke ujung pori-poriku.
aku bahagia, dan sangat bahagia dengan mereka, bahkan hingga akhir hidupku aku akan terus bahagia bersama mereka. karena hanya karena merekalah aku mampu bertahan dan berjuang seperti saat ini......


Kado buat anak ketigaku

sumpah!
aku tersentak dan tertegun
ketika kutahu umur anakku sudah 28 tahun
padahal
masih segar dalam ingatanku
ketika tangan kecilnya masih menggapai
suaranya masih terngiang cadel dan tidak jelas
aku bercanda, aku tertawa
ketika kulihat tingkah lucunya

sumpah!
aku kaget dan terharu
ketika kusadar aku telah tua dan tak berdaya
sebab hari ini
selasa 29 mei 1979
engkau genap berusia 28 tahun
engkau tapaki kehidupan dengan tabah
engkau jalani karirmu dengan sepenuh hati
dan,
aku cuma bisa menatap dan mendoakanmu
dan,
aku tidak bisa memberikan hadiah apa-apa

sumpah!
aku terhenyak campur gembira
dalam usianya yang kuanggap mapan itu
engkau mampu meneruskan keinginanku
padahal jika aku ingat
betapa miskin dan menderita kehidupan remajanya dulu
sementara aku cuma bisa bekerja dan berdoa waktu itu
dan aku percaya
Allah akan memberikanmu sebuah kegembiraan
dan aku percaya
waktu akan membuatmu tertawa

tangerang, 29 mei 1979