Tuesday, September 05, 2006

Aku menulis diatas pasir untuk sahabatku

Dalam hidupku, yang paling terpenting adalah keluarga dan sahabat-sahabatku. Aku akan rela berbuat apapun demi mereka, meski itu akan menyakiti diriku. Kadang terjadi konflik antara kami, namun aku tetap menyayangi mereka. Satu hal yang pasti, hal itu tak akan menyurutkan persahabatan kami. Karena pada dasarnya, aku tak bisa membenci sahabatku, meskipun besarnya rasa sakitku. Untuk semua sahabatku, yang tahu dan tak tahu betapa aku menyayangi mereka, aku menulis diatas pasir untuk kau yang benar-benar sahabatku. Seperti halnya kisah dalam cerita berikut ini.

"Ini sebuah kisah tentang dua orang sahabat karib yang sedang berjalan melintasi padang gurun.dalam perjalanan, mereka bertengkar, dan salah seorang menampar temannya.
Orang yang kena tampar merasa sakit hati tapi dengan tanpa berkata-kata dia menulis di atas pasir; HARI INI, SAHABAT TERBAIKKU MENAMPAR PIPIKU. Mereka terus berjalan, sampai menemukan sebuah oasis, di mana mereka memutuskan untuk mandi. Orang yang pipinya kena tampar dan terluka hatinya mencoba berenang namun nyaris tenggelam, dan berhasil diselamatkan oleh sahabatnya. Ketika dia mulai siuman dan rasa takutnya sudah hilang, dia menulis di sebuah batu; HARI INI, SAHABAT TERBAIKKU MENYELAMATKAN NYAWAKU.
Orang yang menolong dan menampar sahabatnya bertanya, "Kenapa setelah saya melukai hatimu, kau menulisnya diatas pasir, dan sekarang kamu menulis di batu?" Temannya sambil tersenyum menjawab, "Ketika seorang sahabat melukai kita, kita harus menulisnya diatas pasir agar angin maaf datang berhembus dan menghapus tulisan tersebut. Dan bila sesuatu yang luar biasa terjadi, kita harus memahatnya di atas batu hati kita, agar tidak bisa hilang tertiup angin." Dalam hidup ini sering timbul beda pendapat dan konflik dengan suami /isteri, kekasih, adik / kakak, karena sudut pandang yang berbeda.
Oleh karenanya cobalah untuk saling memaafkan dan lupakan masalah lalu. Manfaat positif dari continuous relationship mungkin sekali jauh lebih besar ketimbang kekecewaan masa lalu.
Nobody's perfect.