Akhirnya kusadari
bahwa yang peduli hanya kalian
keluarga yang mungkin selama ini masih sering kuabaikan
sedangkan mereka,
hanya datang disaat butuh, tanpa peduli kapan dibutuhkan
yah, kamu, kamu, dan kamu semua
yang membuat semua pengorbananku seolah sia-sia
yang membuat letih dan keringatku seolah sebuah keharusan
aku tak berpamrih,
hanya berharap waktu, keringat, dan usahaku kalian hargai
bukan dengan materi, perhatian, sayang, cinta atau apapun istilahnya itu
aku hanya berharap, kamu, kamu, dan kamu semuanya bisa menghargaiku
seperti kamu, kamu dan kamu semua menghargai orang lain.
biarlah semua hal yang telah lewat menjadi bagian dari hidupku
menjadi garis yang membuatku bahagia,
bisa sedikit memberi kebahagiaan pada kamu, kamu, dan kamu semuanya
namun kini,
saatnya bagi diriku menjalani hidup,
mencari kebahagiaan diantara penderitaan
mencari tawa diantara tangis
dengan jalanku sendiri, dengan caraku sendiri
tanpa bantuanmu, tanpa membebani kamu, kamu dan kamu semuanya
kalau hari kemarin kubanyak membebani kamu, kamu dan kamu semuanya
saatnya kumelepaskan beban kamu, kamu dan kamu semuanya
maaf atas semua beban dan penderitaan kamu, kamu dan kamu semuanya
karena keegoisanku,
kekanakanku,
kemarahanku
dan segala keburukanku